Rabu, 08 Januari 2014

Rasa oleh Jarak

dalam keheningan dan simbahan air mata aku teringat
sebuah cerita sederhana tentang kita
yaa... tentang kitaa...
kita bersembilan...
sembilan orang yang berhasil membuat hidupku warna-warni
lebih banyak warnanya dibanding pelangi

dikala frustasi datang hanya teringat memori itu
dikala diri ini rapuh dan sakit hanya teringat memori itu
dikala sepi menyerbu hanya teringat memori itu
nampaknya memori itu sebagai obatku
memori indahh saat semuanya masa itu terangkum

detik berganti, menit berganti, jam berganti
hari berganti, bulan berganti, bahkan tahun berganti
aku teringat akan sebuah gerbang
gerbang itu terbuka lebar untuk kita bersembilan
saat terbuka aku melihat sembilan jalan setapak

ya.. satu persatu dari kami memilih jalan itu
dan sekarang langkah kaki ini menyusuri jalan-jalan itu
aku menyusuri sendiri, sepi dan tiada menemani
sesekali aku bertemu orang lain, tapi tak sama
sesekali aku menangis ingin kembali ke gerbang itu
namun, jalan yang kulalui telah musnah

dipersimpangan itu aku menangis
baju putih biru itu telah berganti menjadi abu
dan bahkan baju abu itu berganti menjadi warna-warni
hingga mungkin yang kami kenakan nanti sebuah jas dan kemeja
dan berakhir kembali ke tanah

aku hanya bisa menatap kedepan dan menyusuri jalan ini
untuk bisa bergelak tawa, berpelukan, dan berdongeng
mendongengkan kisah kami
kisah perjalanan ini yang semakin jauh jaraknya
kisah ini yang tak tau ujung ceritanya

tapi aku percaya diujung sana ada sebuah gerbang lagi
disaat kami bertemu bersama dan berangkulan lagi
disaat senyum dan tawa itu kembali hadir
mungkin saat itu kami telah memiliki tanggung jawab lebih
atau mungkin salah satu dari kami sudah tiada...
walaupun masa itu pasti ada kalian akan selalu ada disini
yaa, ada di hatiku selamanya




salam minyiii   @shabrinoy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar